Mereka memiliki banyak varietas dan spesifikasi, termasuk tipe jembatan, tipe gunung, tipe P, tipe U, tipe Z, tipe B, tipe T, tipe H, tipe E, tipe Q, dll. Itu juga dapat diklasifikasikan ke dalam waterstop karet yang terkubur dan back stick rubber waterstop sesuai kondisi service.Bahan penghenti air memiliki elastisitas yang baik, ketahanan aus, ketahanan penuaan dan ketahanan sobek, kemampuan beradaptasi deformasi yang kuat, kinerja tahan air yang baik, dan kisaran suhu - 45 ℃ -+60 ℃.Ketika suhu melebihi 70 ℃, dan waterstop karet mengalami oksidasi atau korosi yang kuat oleh pelarut organik seperti minyak, waterstop karet tidak boleh digunakan.
Klasifikasi: Waterstop karet tipe CB (tipe tertanam dengan lubang di tengah);Waterstop karet CF (tipe tertanam tanpa lubang di tengah) Waterstop karet EB (tipe terikat eksternal dengan lubang di tengah) Waterstop karet EP (tipe terikat eksternal tanpa lubang di tengah).
Ini dapat dibagi menjadi: waterstop karet alam, waterstop neoprene, waterstop EPDM.
Metode penggunaan
Langkah-langkah pemasangan yang andal harus diambil untuk waterstop karet, saat mengikat tulangan dan memasang bekisting.Cegah perpindahan selama penuangan beton, dan pastikan posisi waterstop yang benar di dalam beton.
Lubang hanya dapat dibuat pada bagian waterstop yang diperbolehkan, untuk pemasangan waterstop.Bagian kedap air yang efektif dari waterstop tidak boleh rusak.
Metode pemasangan yang umum adalah: menggunakan tulangan tambahan untuk memperbaiki;Memperbaiki dengan perlengkapan khusus;Perbaiki dengan kawat timah dan bekisting, dll. Apa pun metode pemasangan yang diadopsi, metode pemasangan waterstop harus sesuai dengan spesifikasi konstruksi yang disyaratkan oleh desain, dan perlu untuk memastikan penempatan waterstop yang akurat, tanpa merusak bagian kedap air yang efektif dari waterstop, sehingga memudahkan penuangan dan pemadatan beton.
